Minggu, 14 Februari 2016

[NGELUH DIKIT] Naega Wae?

Postingan ini sebenarnya sebagai keluh bin protes saya kepada orang-orang yang entah sebab apa terkadang bahkan mungkin sering memojokkan hobby ngedrama saya.
Naega wae? wae? wae? (saya suka banget ketika orang korea mengucapkan kalimat ini lho.. *eh malah curhat padahal lagi ngeluh)

Kenapa saya? kenapa? kenapa?
Apa kegemaran drama Korea saya merusak patriotisme saya terhadap negeri sendiri? atau memurtadkan iman saya?
Padahal aktifitas saya tetap menjadi guru sebagai rasa cinta dan peduli saya kepada penerus bangsa, padahal sholat saya tetap tak tertinggal satu waktupun tiap harinya, bahkan tilawah saya mencoba (semoga) tetap one day one juz, serta aurat saya tetap tertutup juga. ( semoga bukan ujub ya Allah)

Naega wae?
Apa kalaupun tiap hari saya nonton drama mengganggu kalian? atau memakai listrik kalian? Padahal saya nontonpun bukan dirumah kalian, beli dvd bukan dari gaji kalian juga :p

Nyuruh saya taubat. Memangnya saya menyekutukan Allah?
Atau saya ikut-ikutan oplas macam artis Korea?
Atau saya selingkuh sama aktornya dan pengen jadi isterinya? Oh?
TIDAK!!!
Betapapun tampannya aktor Korea, gak sekalipun ngebayangin suami saya harus setampan itu. Lagian saya memilih menonton suatu drama bukan sebab tampan cantik pemainnya. tapi sejarah akting dia ketika main drama, dari plot cerita dan genre drama itu sendiri.


Kenapa hanya pecinta drama Korea yang mengalami pemojokkan?(eh bahasa apa ini)
Lantas bagaimana dengan orang yang saban hari nongkrongin sinetron India di antv, bagaimana dengan orang yang tontonannya gosip artis dan dangdutan?

Lagi-lagi, naega wae?
Ketika status fb saya tentang drama apa membuatmu jijik?
Terus terang saya tipe orang exibition, jika habis nonton drama pengennya sih saya ceritain lagi ke orang-orang.
Selain melatih menyusun kekata, juga bisa mengurai imajinasi.
Jadi semoga saja kalian maklum dan gak nyinyir..

***
Karena ini postingan ngeluh bin protes saya, mohon maaf jika mengusik kalian.
Saya bukan tipe pembenci orang. Karena ingat kata ibunya Hye Sung,  seluruh waktu hidup manusia didunia ini bahkan masih tidak cukup untuk kita berkasih sayang. So, saya tak akan mensia-siakannya dengan kegiatan membenci..^^

Gomapta...^^


Jumat, 12 Februari 2016

SEBERAPA FUNGSI ANDROIDMU?

Saat ini siapa yang tak kenal android? Sistem android entah dalam bentuk handphone maupun tablet sudah menjamur bahkan hingga ke kampung-kampung. Bukan hanya orang yang kerjanya mobile saja yang memilikinya namun para ibu rumah tangga sampai  pengangguranpun punya. Tidak cuma yang muda saja yang menggunakannya tapi orang sepuh dan anak-anak.
Tapi apakah gadget yang kita dan mereka gunakan itu sudah sesuai fungsi dengan yang disuguhkan android itu?
Jika punya hp ber-android tapi fungsi yang diterapkan hanya buat telepon dan sms saja maka itu mubazir. Berarti cuma gaya aja punya hp canggih.

Kita tentu tahu hp ber-android juga sering disebut Smartphone. Yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa persatuan kita artinya Ponsel Pintar. Nah kalau dipakenya cuma buat telepon dan sms akan melukai nama sekeren smartphone hihihi..

Keunggulan Smartphone itu selain fungsinya seperti ponsel pada umumnya (telepon dan sms) yaitu memiliki sistem android yang hampir sama fungsinya dengan komputer/pc dan memudahkan akses internet untuk segala macam aplikasi.
Jika teman-teman lihat ada begitu banyak aplikasi yang d
ada didalam smartphone. Dan semua itu memiliki fungsi yang bisa kita manfaatkan untuk membantu memudahkan keperluan maupun pekerjaan kita.

Saya menggunakan smartphone baru tiga tahun (itupun merk yang tidak highclass) dan merasa tertunggal dibanding teman-teman yang sudah memilikinya lebih dulu. Tapi saya merasa smartphone saya lebih memiliki fungsi lebih banyak dibanding teman-teman lain yang fungsinya lebih sebagai tempat bersosmed dan chating dengan segala macam jejaring sosial.
Padahal kalau mau dimanfaatkan berbagai aplikasi yang ada di smartphone bisa menjadikan kita melek IT, memudahkan pekerjaan (efisien waktu dengan sekali klik saja), dan mengoptimalkan komunikasi.
Karena berbasis sistem PC, smartphone bisa disambungkan ke komputer. Bahkan bisa langsung cetak dari smarphone ke printer melalui sambungan port USB.

Kamis, 11 Februari 2016

[sisi ibu] Kekhawatiran


Biasanya memang saya tidak pernah menonton berita saat ada anak-anak. pasalnya berita yang disuguhkan televisi saat ini selalu menyiarkan kriminalitas, Pelecehan Seksual, Kematian Akibat Oplosan, dan kengerian lainnya. menurutku usia anak-anakku belum pantas mendengar, melihat apalagi menyimak berita-berita tersebut. Benar saja, pagi tadi saya kecolongan belum dipindah chanelnya saat Si Sulung tiba-tiba fokus menatap layar TV sambil memakai sabuk celana seragamnya. Saya yang sedang mengenakan kerudung mendengar dia bertanya, "Ummi, emang diperk*sa itu apa sih?" dengan muka polosnya sambil berjalan mendekati saya.
Ya Allaaaah...dalam hati saya teriak. tp mencoba setenang mungkin kujawab pertanyaan Jundi. *to be continue


Senin, 08 Februari 2016

Pilihan itu tetap butuh pilihan

Aku bukan Ran dan kaupun bukan Shinichi. Sama halnya Deok Sun bukan Kotoko. Dia menjadi pramugari bukan karena Jung Hwan jadi Pilot. Bisa jadi karena Taek yang sering naik pesawat! LOL
#masih soal Deok Sun - Taek rupanya..^^

Sabtu, 06 Februari 2016

[Bukan Drama] Melesat Kebelakang, Reply 2001


Karena ada perlu yang berkaitan dengan legalisir Ijazah SMA, untuk pertama kalinya setelah 13 tahun akhirnya aku menapaki kembali sekolah yang dulu kami sebut SMU N 1 PONTANG. Anak alay menyebutnya SMU Nipon.
Sensasi yang aku rasakan ketika menuju mantan sekolahku itu justru luar biasa. Karena sepanjang perjalanan, adrenalin sudah terpacu. Entah karena apa hehehe..
Terlebih ketika memasuki gerbang sekolah yang sudah berbeda dari jamanku dulu. Namun ketika melihat para guru ternyata masih sama! Dengan wajah terlihat lebih tua tentunya (Ya iya lah orang udah 13 tahun lewat! muridnya aja udah beranak pinak)
Bahkan OB, Penjaga Kantin sampai Guru BP masih orang yang dulu menjabatnya (kalau anggota dewan mah ini periode ketiga yang gak bakalan ada hehehe)

Teman karibku dimasa SMU kebetulan mengajar Bahasa Inggris disitu, jadilah saya minta diajak keliling melihat suasana sekolah.
Banyak yang berubah. Gedung kelas sudah bersusun dua lantai. Taman bunderan tempatku asik berfoto menggunakan kamera Fuji sudah tidak ada. papan tanda 'dilarang menginjak rumput' yang dipasang bapak Kepsek jamanku dulu juga tak ada, malah rumputnya semakin belukar saja (mungkin masih proses fokus ke gedung dulu kali...belum mikirin taman pak kepsek sekarang).
Memang belum sekeren sekolah swasta punya JSIT yang tiap kelasnya sudah pake AC dan terpasang proyektor masing-masing, tapi sudah ada kemajuan dibanding ruang kelas ditahun 2000an yang masih pakai papan tulis kapur. sekarang whiteboard dan sudah terpasang soundsystem dimasing-masing kelas. Proyektor sudah ada namun penggunaannya masih bergantian.

Melihat pemandangan mantan sekolahku, tentu saja membuatku melesat kembali ke tahun dimana aku menjadi salah satu warga sekolah. Ada banyak kenangam yang tiba-tiba muncul dan menghadirkan rasa rindu. Rindu akan cerianya kala itu, rindu masa-masa duduk dibangku kayu saat pelajaran berlangsung, rindu menjawab soal fisika sebelum pulang sekolah (ini khas pelajaran pak Asep, yang bisa boleh pulang), rindu mencipta puisi cinta maupun lara (ciee..), juga rindu pada sahabat yang mewarnai masa remajaku. Aiiiih..

Apa kalian juga rindu masa-masa seperti itu???

#terimakasih sudah mampir..^^


Bakat KEPO Saya

Postingan ini mengenai kelebihan saya yang demen EXO eh KEPO (yaelaaah jauh banget melesetnya :p). Sifat ini sebenarnya sudah saya rasakan dari kecil. Kecilnya saya dulu senang memperhatikan orang dewasa. Entah itu ketika Abah saya sedang nyambung-nyambung kabel, Emak saya bikin kue, Tukang Servis Elektronik yang sedang dapat job dirumah saya, sampai jika sedang ada Tukang Bangunan sedang merenovasi rumahpun saya suka memperhatikan.

Ternyata ke-kepo-an saya itu berdampak baik ketika saya dewasa. Meskipun saya wanita, untuk sekedar sambung menyambung kabel, membuat colokan listrik saya bisa. Apalagi cuma ganti lampu yang putus.

Jika orang lain begitu gampang membuang kabel maupun kepala Charger Hp lalu membeli yang baru, saya orang yang akan menyimpannya. Karena jika suatu saat Charger saya rusak, saya bisa memperbaikinya entah dengan menukar kepala ataupun kabelnya ( dilihat mana yang bermasalah ).

Jika wanita lain sangat menghindari sekedar memasang regulator, tidak dengan saya. Karena saya bisa sampai mengotak-ngatik kompornya jika mengalami pemantik tidak mengeluarkan api, lubang tempat keluarnya gas tersumbat atau sekedar melepas-memasang selang dengan regulator maupun dengan kompornya.

Di sekolah tempat saya mengajar, selain sebagai Kepala Sekolah kadang-kadang saya juga merangkap sebagai teknisi hahaha. Entah itu urusan program komputer, betulin printer bermasalah atau benerin kipas angin dan sebagainya. Tapi karena saya bukan ahli, jadi apa yang saya betulin itu jika masalah/ kerusakannya ringan. Khawatir dikira pinter bener-bener hehehh

Akan tetapi...
Segemar-gemarnya saya kepo-in sesuatu, ada hal-hal yang tidak saya kepo-in. Yaitu Rumor, Gosip dan Tahayul serta kawan-kawannya.
Saya bisa jadi orang terakhir lho yang tahu rumor yang beredar dilingkungan saya. Kalau ada gosip biasanya saya ketinggalan atau bahkan tidak tahu sama sekali. Kalau urusan Tahayul sama sekali gak minat denger. Ketika ada teman atau tetangga cerita atau ngobrolin sesuatu yang menurut ilmu saya itu mitos atau yang berbau mistis saya biasanya diam. Karena jika saya bantahpun ketika mereka meyakini, akan sulit untuk diterima.
Oke, itu dia curhat tentang kepo-nya saya.

Kalian kepo-in apa??? Jangan-jangan kepo-in saya wkwkwk *narsis kumat.

Terimakasih sudah mampir...^^

Kamis, 04 Februari 2016

|CURHAT| Ending Reply 1988

Beberapa hari ini saya masih kepikiran, bahasa sekarang mungkin ‘baper’. Ya saya masih baper sama drama Reply 1988 yang bikin heboh pecinta Reply Drama (bahkan nulis postingan ini juga ditemanin OST part 1-nya Reply 1988 yang bikin baper). Saya sendiri bukan baperin soal Junghwan yang kandas mengenaskan nasib cintanya. Bukan. Walaupun saya juga menikmati sensasi kisah cinta Jung Hwan terhadap Deok Sun. Namun saya memang ada di kubu pendukung Taek! Ha... bukan soal saya sudah kena spoiler duluan karena nontonnya tidak ongoing, tapi memang saya terpikat dengan pesona kalem-kalem menghanyutkan-nya Choi Taek.


Ending drama ini disebut tidak layak bagi timnya  Jung Hwan dengan banyak alasan, misalanya terlalu banyak scene Jung Hwan dibanding Taek dari episode 1-16. Lalu banyak clue yang menunjukan suami Deok Sun itu adalah Jung Hwan dilihat dari style dan gayanya. Selain itu katanya lebih ‘berasa’ feel-nya jung Hwan dibanding Taek.

Saking gak terimanya bahwa Taek lah yang menjadi suami Deok Sun para netter tim Jung Hwan sampai-sampai bikin petisi segala ke pihak produksi drama ini. Aigoo... saya jadi pengen ngasih pendapat dari sudut pandang saya yang mencoba mengerti kenapa SWnim maupun PDnim membuat ending seperti itu.

Sama halnya dengan pendapat teman saya, dari awal drama ini Deok Sun berada pada scene wawancara. Yang artinya kalau bukan dia yang terkenal berarti suaminya. Nah tokoh yang terkenal itu tidak lain cuma Taek seorang.
Kalau soal scene maupun love story-nya Jung Hwan yang banyak bersama Deok Sun itu karena memang Taek diceritakan sebagai seorang pemain Baduk profesional yang jam terbangnya tinggi, sehingga dia jarang muncul bersama Deok Sun. Lagian ini kan drama keluarga dan Ssangmundong Geng bukan Live Action-nya Hikaru. LOL. yang dulu nonton anime Jepang berjudul Hikaru No Go pasti cekikikan^^

Soal ‘feel’???
Menurutku feelnya Taek juga dapet. Akting Park Bo Geum sebagai Taek sangat bagus kok! Dibanding karakter Jung Hwan, karakter Taek lebih sulit diperankan. Taek yang polos, pendiam, terlihat lemah dan tidak bisa ngapa-ngapain kecuali main baduk sangat pas diperankan Park Bo Geum dengan mimik mukanya yang kadang-kadang blo’on. Tapi kalau senyum bikin saya ikut senyum hehehe. Apalagi tampang cool-nya keluar dari lift kena jeprat-jepret kamera wartawan itu.

Dilihat dari episode 1-16 memang tidak banyak adegan Taek perhatian sama Deok Sun, bahkan niat ngasih kado aja sampe keduluan Jung Hwan. Tapi jangan salah, walaupun begitu Taek lebih jujur dibanding Jung Hwan. Ketika dia merasakan ia menyukai Deok Sun ia mengakuinya meski baru  ke teman-teman sesama laki-laki saja. Dan kita diperlihatkan kalau Taek selalu tersenyum ketika melihat Deok Sun. Adegan mengusap rambut juga menjadi point menurutku.

Nah adegan Jung Hwan berpacu dengan waktu untuk bisa sampai ke konser tempat Deok Sun menunggu sendirian sungguh bikin dugun dugun. Saya aja sampe gak nafas hahaha lebay. Tapi memang saya sudah kepikiran Taek pun bakalan datang.
Dan benar saja! Bahkan tanpa diperlihatkan perjuangan Taek menuju lokasi Deok Sun, tiba-tiba diperlihatkan Taek sudah berada lebih dulu didepan Deok Sun dengan nafas ngos-ngos-annya, kemudian menebar senyuman. Dan ommo! kamera bergeser pada Jung Hwan yang berpaling dengan hati hancur tak jauh dari mereka. Nyesek juga sih saya. Tapi memang sudah biasa didrama ada scene beginian.


Benar. Bukan salah ‘timing’ takdir cintanya hilang. Tapi keragu-raguan. Dari dulu kalau mau jujur dan yakin, banyak kesempatan Jung Hwan untuk mendapatkan Deok Sun. Banyak. Namun Jung Hwan selalu ragu-ragu. Keinginannya memiliki Deok Sun tidak sebesar Taek.

Kita memang tidak diperlihatkan usaha Taek saat perjalanan menuju tempat konser itu. Tapi saya yakin ketika detik itu Taek mengetahui Deok Sun dicampakkan kekasihnya dan sedang sendirian di Konser, Taek pasti langsung berlari. Baduk yang merupakan bagian hidupnya rela ia tinggalkan. Mungkin juga dia sempat  nyasar-nyasar juga mencari tempat Konser itu mengingat karakternya yang kata Deok Sun, Taek itu Raja Bego. LOL. Endingnya Taek lah yang sampai tempat Konser itu lebih dulu. Dan aku senaaaang....^^  Sejak itu sudah dipastikan Taek lah suami Deok Sun.

Sebenarnya meski saat Jung Hwan confess yang dianggap lelucon sama Dong Ryong dan Sun Woo di episode 18 itu hati Deok Sun sedang menunggu Taek. Terlihat ketika Deok Sun beberapa kali melihat kepintu masuk ketika ada bunyi krincingan pintu tanda ada yang masuk. Bahkan setelah pengakuan Jung Hwan. Dan Jung Hwan menyadari itu. Oooh poor Jung Hwan. Saya juga gak tega T.T

Epidose 19-20 benar-benar episodenya Taek – Deok Sun. So adorable....^^
Kalau tim Jung Hwan gak kuat lihat dua episode terakhir itu gegara merasa Jung Hwan dibuang sia-sia, aku malah senang rerun dua episode itu hihihihi....abis mereka berdua manis banget! Yang satu kalem tapi impulsif, yang satunya lagi galak tapi pinter nyenengin. KLOP!!! Jadi inget scene Deok Sun marahin Taek gegara taek minjemin uangnya lagi ke orang segede 30jt. Lihat mukanya Taek itu lho...kayak anak SD dimarahi gurunya.LOL

Pokoknya drama Reply 1988 ini adalah drama terbaik!!! Jjang!
Menurut chingu???


#Terimkasih sudah mampir...^^